Jumat, 23 Juni 2017

Makalah Ruang Lingkup Biokimia dan Perannya Dalam Farmasi




MAKALAH
BIOKIMIA
 TENTANG
RUANG LINGKUP BIOKIMIA DAN PERANNYA 
DALAM FARMASI 
 

Di Susun Oleh Kelompok I :
1.     Siti Rauhun
2.     Insanul Akmal
3.     Nurul Hidayati
4.     L.Zul Afriadi
5.     Fadlin Habib

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
QAMARUL HUDA
BAGU~PRINGGARATA~LOTENG
2016



KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobilalamin penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai waktu yang telah ditentukan. Adapun judul makalah ini adalah Cakupan Biokimia secara Umum dan Hubunganya dengan Kefarmasian.
Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit kendala yang penulis hadapi. Penulis menyadari bahwai makalah ini jauh dari kesempurnaan. Tidak ada manusia yang sempurna oleh karenanya penulis harapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan Makalah ini.
Akhir kata seiring dengan Do’a semoga Makalah ini dapat memberi manfaat bagi mahasiswa D-III Farmasi khususnya dan mahasiswa STIKes Qamarul Huda Bagu pada umumnya, serta bagi para pembaca yang budiman.



Bagu,20 September 2016



           (penyusun)







DAFTAR ISI

Kata Pengantar   ……………………………………………………………………………        i  
Dafrtar Isi   …………………………………………………………………………………       ii  
BAB I             : Pendahuluan                                                                                                         
A.    Latar Belakang     ……………………………………………………….       1  
B.     Tujuan       ………………………………………………………………       1  
C.     Rumusan Masalah     ……………………………………………………       1
BAB II            : Pembahasan                                                                                                          
A.    Definisi dan Ruang Lingkup Biokimia…………………….……………..     2
B.     Mamfaat, Hubungan dan Peran Serta Biokimia dalam bidang Farmasi      7

BAB III          : Penutup
A.    Kesimpulan   ……………………………………………………………     10
Daftar Pustaka        …………………………………………………………………………      iv


BAB I
PENDAHULUAN
A.          Latar Belakang
Ilmu biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang organisme hidup. Sedangkan ilmu kimia merupakan ilmu tentang struktur kimia benda-benda, sifat-sifat senyawa dan reaksi-reaksi yang terjadi dengan hubungannya dengan benda lain serta perubahan energinya. Dari kedua sudut pandang ilmu tersebut melahirkan suatu disiplin ilmu yang disebut Biokimia yang merupakan suatu disiplin ilmu yang membicarakan tentang organisme hidup dengan proses-proses kimia yang terjadi di dalamnya. Ruang lingkup biokimia antara lain meliputi studi tentang struktur kimia sel, sifat-sifat senyawanya, senyawa-senyawa yang membantu aktivitas organisme hidup, dan energi yang diperlukan atau dihasilkan, serta reaksi kimia yang terjadi di dalam sel yang disebut metabolisme yang merupakan bagian yang penting dan pusat perhatian dalam ilmu biokimia.
B.           Tujuan
1.                  Mengetahui definisi dan ruang lingkup Biokimia.
2.                  Mengetahui peran serta biokimia dalam bidang Farmasi.
C.           Rumusan Masalah
1.                  Apa definisi dan ruang lingkup Biokimia?
2.                  Apa peran serta Biokimia dalam bidang Farmasi?



BAB II
PEMBAHASAN
A.           Definisi dan Ruang Lingkup Biokmia
Biokimia berasal dari kata bio artinya organisme hidup, sedangkan kimia adalah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perilaku dari bahan-bahan kimia. Ilmu Kimia juga menitikberatkan terhadap komposisi bahan dan sifat-sifat yang berhubungan dengan komposisi. Juga mengkonsentrasikan perbedaan interaksi senyawa satu dengan senyawa lainnya dalam reaksi kimia untuk membentuk zat-zat baru (Brady dan Humiston, 1986). Dengan demikian dapat digabungkan dua pengertian diatas bahwa Biokimia meliputi studi tentang susunan kimia sel, sifat senyawa serta reaksi yang terjadi di dalam sel, senyawa-senyawa yang menunjang aktivitas organisme hidup serta energi yang diperlukan atau dihasilkan (Poedjiadi, 1994).
Ilmu Biokimia bertujuan mempelajari sifat zat kimia yang terdapat di dalam jasad hidup dan senyawa yang diproduksinya, mempelajari fungsi dan transformasi zat kimia serta menelaah transformasi tersebut sehubungan dengan aktivitas kehidupan (Girindra, 1993).Dari dua definisi Biokimia di atas, dapat disimpulkan bahwa ada, dua aspek, yaitu struktur senyawa dan reaksi antara senyawa di dalam organisme hidup. Dengan mempelajari struktur senyawa dan reaksi yang terjadi, sifat-sifat umum organisme hidup dapat dijelaskan secara rinci. Demikian pula faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi aktivitas kehidupan dapat diketahui, sehingga dapat dihindari terjadinya dampak lingkungan negatif. Jasad hidup (benda hidup) adalah sekumpulan zat tak hidup yang dapat berbaur dan bereaksi serta berinteraksi satu sama lain dengan cara dan susunan yang sangat rumit, namun teratur dengan baik (Girindra, 1993). Contohnya, protein dan asam nukleat merupakan komponen utama penyusun sel. Dengan mengetahui susunan kimia, struktur, sifat senyawa serta proses metabolisme yang terjadi di dalam sel, dapat dijelaskan beberapa sifat umum sel, misalnya yang berhubungan dengan faktor genetik pertumbuhan sel, penyediaan dan penggunaan energi bagi proses metabolisme di dalam sel, dan aktivitas enzim sebagai biokatalis dalam proses metabolisme. Jasad hidup (benda hidup) tersusun darl molekul-molekul yang tidak bernyawa. Bila komponen jasad hidup (benda hidup) diisolasi dan diteliti, molekul-molekul ini tidak bertentangan dengan hukum fisika dan kimia, yang berlaku juga bagi benda-benda mati. Walaupun demikian, organisme hidup mempunyai ciri-ciri hidup yang tidak diperlihatkan oleh benda-benda mati.
Makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan maupun manusia terdiri atas unit-unit kecil yang disebut sel. Selama makhluk itu masih hidup banyak sekali proses perubahan yang terjadi di dalam sel. Aktivitas yang terjadi dalam sel inilah yang menunjang fungsi organ-organ dalam makhluk itu dan dengan demikian juga merupakan penunjang terlaksananya fungsi makhluk hidup itu sendiri.
Interseksi sudut pandang ilmu kimia dengan biologi merupakan disiplin ilmu yang meninjau organisme hidup serta proses yang terjadi di dalamnya secara kimia. Disiplin ilmu tersebut yaitu Biokimia. Jadi ruang lingkup biokimia antara lain meliputi studi tentang susunan kimia sel, sifat-sifat senyawa serta reaksi kimia yang terjadi dalam sel, senyawa-senyawa yang menunjang aktivitas organisme hidup serta energi yang diperlukan atau dihasilkan. Reaksi kimia yang terjadi dalam sel disebut metabolisme merupakan bagian penting dan pusat perhatian dalam biokimia.



B.           Perkembangan Biokimia
Sejalan .dengan Perkembangan biokimia, para, ahli biologi sel ikut memberikan sumbangannya dalam bidang struktur sel. Diawali oleh Robert Hooke pada Abad xvn yang telah melakuk~ observasi terhadap sel-sel, maka perbaikan atas teknik observasi dengan menggunakan mikroskop telah dapat meningkatkan pemahaman atas struktur yang kompleks. Pengembangan mikroskop elektron pada pertengahan Abad XX telah mengakibatkan pemahaman yang lebih rinci atas struktur sel, terutama organel, organel yang terdapat dalam sel seperti mitokon¬dria, kloroplas dan lain-lain serta fungsi organel-organel tersebut dalam proses biokimia yang berlangsung dalam sel.
Hal ini sangat menunjang perkembangan biokimia, baik pemahaman atas struktur senyawa-senyawa biokimia, maupun identifIkasi reaksi metabolik dalam sel. Meskipun demikian masih banyak proses kimia dalam kehidupan yang belum dapat dijelaskan.
Perkembangan biokimia juga tidak terlepas dari perkembangan yang terjadi pada bidang pengetahuan genetika. Gagasan tentang adanya gen, yakni unit pembawa sifat-sifat yang diturunkan oleh individu, timbul dati karya Gregor Mendel pada pertengahan Abad XIX dan kemudian menjelang Abad XX diketahui bahwa gen tersebut terdapat pada kromosom. Namun hingga pertengahan Abad XX, belum ada seorang pun yang dapat mengisolasi gen serta mengetahui struktur kimianya.
Telah diketahui bahwa kromosom itu terdiri dati protein dan asam aukleat.Struktur kimia dati protein dan asam-nukleat belum diketahui meskipun pada.tahun 1869 asam nukleat telah dijsolasi Friedrich Miescher. Pada awal Abad XX kebanyakan ahli biokimia berpendapat bahwa hanya protein dengan sruktrur yang kompleks yang membawa informasi genetika, sedangkan asam nukleat dipandang sebagai senyawa yang sederhana• dalam sel.
Barn pada pertengahan Abad XX ini terbukti bahwa asam deok¬siribonukleat (DNA) adalah senyawa pembawa informasi genetika. Suatu kemajuan ilmiah yang sangat penting telah terjadi pada tahun 1953, ketika James Watson dan Francis Crick menjelaskan tentang struktur DNA yang berbentuk heliks ganda. Dengan struktur DNA demikian ini dapat dijelaskan pula bagaimana informasi genetika dapat dilangsungkan sehingga makin bertambahlah pengetahuan tentang proses-proses yang terjadi dalam sel-sel hidup. Hal ini jelas merupakan sumbangan bagi.kemajuan dalam bidang biokimia.
Secara umum dapat dikatakan bahwa dalam Abad XX. ini biokimia mengalami perkembangan :yang pesat. Penelitian dalam masalah gizi telah menimblllkan penemuan tentang vitamin yang dapat mencegah seseorang terkena penyakit tertentu. Dengan majunya pengetahuan tentang struktur dan sifat protein, telah diketahui bahwa enzim yang meropakan biokatalis bagi reaksi yang terjadi dalam tubuh adalah suatu protein. Disamping itu kemajuan atau perkembangan metodeanalisis kromatogrcw, penemuan hasil antara dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, peilemuan struktur primer, sekunder, tersier dan kuartemer protein serta struktur DNA dan RNA mempunyai arti yang sangat penting dalam perkembangan biokimia. Selain itu perkembangan biokimia juga dapat terlihat dari banyaknya publikasi baik berupa buku, majalah yang memuat hasil-hasil penelitian dalam berbagai bidang dalam biokimia serta penerapannya.
C.           Keterkaitan Biokimia dengan Ilmu Lain
Semula Ilmu Kimia mempunyai 2 spesialisasi yaitu Kimia anorganik dan Kimia Organik. Kimia organic merupakan spesialisasi kimia yang mempelajari phenomena kimia dalam bahan alam atau organisme (makhluk hidup). Bahan alam selalu menarik perhatian para ahli kimia dan biologi. Sejak sekitar pertengahan abad ke 18 telah dapat dipisahkan beberapa senyawa organic dari makhluk hidup. Sebagai contoh misalnya : Karl Wilhelm sheele (1742-1786) telah berhasil memisahkan senyawa gliserol,asamoksala, laktat dan sitrat dari sumber organik yang berasal dari tumbuhkan dan binatang. Friederich W.Struner (1783-1841). Berhasil memisahkan morfina dari opium dan sebagainya. Pada tahun 1828 Friedrich Wohler menunjukan bahwa Urea yang terdapat dalam urine ternyata dapat dibuat dalam Laboratorium dengan jalan memanaskan alkali sianat dengan garam almonium. Penemuan ini menjadi babak baru dalam perkembangan sudut padang Kimia organic.
Pada abat XIX Eduard dan Hans Buhner menemukan bahwa ekstrak sel-sel ragi yang telah dirusak atau telah mati tetap dapat menyebabkan terjadinya proses peragian / fermentasi. Penemuan ini membuka kemungkinan dilakukan analisis reaksi-reaksi biokimia secara in vitro (di Laboratorium). Pada tahun 1926 J.B Sumner membuktikan bahwa urease yaitu enzim yang diperoleh dari biji kara pedang (Jack beans) dapat dikristalkan seperti juga senyawa organic lainnya.
Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan tersebut memacu perkembangan dan spesialisasi dari kimia organic yaitu Biokimia. Kimia organic pertama kali dikenal dengan nama kimia zat alam dan biokimia satu sama lain saling jalin menjalani tanpa terlihat adanya garis pembatasan yang tegas. Senyawa yang ternyata merupakan hasil samping metabolisme, misalnya pencernaan, pada hakekatnya telah lama diketahui orang dan sebenarnya adalah zat-zat organic. Senyawa organic yang dikenal sebagai karbohidrat dalam biokimia adalah sumber energi metabolisme orang / binatang, tetapi juga merupakan hasil proses fotosintesa dari tumbuhan.
Meskipun biokimia yang pada hakekatnya merupakan spesialisasi dari kimia organic,namun dalam perkembangannya terdapat perbedaannya yang tajam dalam penekanannya yaitu sebagai brikut :
1.                  Kimia organic terutama mempelajari struktur, sifat-sifat dan fisika secara sintesisnya baik secara alami atau in vivo dari zat-zat kimia, bahan alam misalnya cara pembentukan dan peran biologisnya.
2.                  Biokimia terutama menekankan pada proses metabolisme primer, yang terdiri dari anabolisme (Reaksi pembentukan) dan katabolisme (Reaksi pemecahan). Metabolisme primer yaitu keseluruhan proses sintesis dan perombakan zat-zat penyusun utama makhluk hidup seperti polisa karida, protein, lemak dan asam nukleat, yang dilakukan oleh organisme untuk kelangsungan hidupnya. Biokimia meliputi sebagian proses-proses kimia organic, bukan saja pada tumbuhan, melainkan juga pada hewan dan makhluk hidup lainnya.
3.                  Biosintesa terutama mempelajari pembentukan molekul alam dari molekul lain yang rumit strukturnya dengan melalui endoorganic yang merupakan ciri khas pada proses-proses anabolic dalam metabolisme.
D.           Manfaat dan Hubungan Biokimia dengan Farmasi
Sebagai suatu disiplin ilmu, biokimia mengalami kemajuan berkat penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli biokimia. Manfaat yang diperoleh tampak pada penerapan hasil-hasil penelitian tersebut. Pada dasarya penerapan biokimia banyak terdapat dalam bidang pertanian dan kedokteran. Sebagai conton biokimia mempunyai peranan dalam memecahkan masalah gizi, penyakit-penyakit akibat dari kurang gizi temtama pada anak-anak. Biokimia juga dapat menjelaskan hal~hal dalam bidang farmakologi dan toksikologi karena dua bidang ini berhubungan dengan pengaruh bahan kimia dari luar terhadap metabolisme. Obat-obatan biasanya mempengaruhi jalur metabolik tertentu, misalnya antibiotik penisilin dapat membunuh bakteri dengan menghambat pembentukan polisakarida pada dinding sel bakteri. Dengan demikian bakteri akan mati karena tak dapat membentuk dinding sel. Peran serta Biokimia dalam bidang Farmasi adalah :
1.                  Asam Amino
Asam amino ialah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus –NH2 pada atom karbon a dari posisi gugus –COOH. Urutan cara asam amino tersebut terangkai, serta hubungan spasial asam-asam amino tersebut asam menentukan struktur 3 dimensi dan sifat-sifat biologis protein sederhana. (Murray, 2003).
2.                  Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang banyak di jumpai di alam, terutama jaringan tumbuh-tumbuhan. Nama lain dari karbohidrat adalah sakarida (berasal dari bahasa latin saccharum = gula). Senyawa karbohidrat adalah poli hidroksi aldehida atau poli hidroksi keton yang mengandung unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) dengan rumus empiris total (CH2O)n. Karbohidrat paling sederhana adalah mono sakarida, diantaranya glukosa yang mempunyai rumus molekul C6H12O6. (Suherman B., 2011)

3.                  Lipid
Lipid adalah senyawa organik yang tidak larut dalam air, tetapi dapat di ekstraksi dengan pelarut non polar seperti kloroform, eter, dan benzen. Senyawa organic ini terdapat dalam semua sel dan berfungsi sebagai komopnen struktur sel, sebagai simpanan bahan metabolik, sebagai bentuk untuk mengangkut bahan bakar, sebagai komponen pelindung dinding sel, dan juga sebagai pelindung kulit vertebrata. (Diktat Kuliah Biokimia., 2007)

4.                  Enzim
Enzim merupakan senyawa organic bermolekul besar yang berfungsi untuk mempercepat jalannya reaksi metabolism di dalam tubuh tumbuhan tanpa mempengaruhi keseimbangan reaksi enzim tidak ikut bereaksi, struktur enzim tidak berubah baik sebelum dan sesudah reaksi tetap, Enzim sebagai biokatalisator. Bagian enzim yang aktif adalah sisi aktif dari enzim.
5.                  Protein
Protein merupakan komponen terbesar setelah air. Kira-kira lebih dari 50% berat kering sel terdiri atas protein. Protein terdiri atas unsur-unsur karbon (50-55%), hydrogen (± 7%), oksigen (±13%), dan nitrogen (±16%). Secara kimia, protein adalah heteropolimer dari asam-asam amino, yang terikat satu sama lain dengan ikatan peptida. Muatan satu protein dalam suatu ujung dan gugus COOH- bebas diujung yang lain serta jumlah rantai yang bermuatan. ( Murray, 2003).
6.                  Suhu Enzim
Enzim tidak aktif pada suhu kurang dari pada 0 C, Kadar tindak balas enzim meningkat dua kali ganda bagi setiap kenaikan suhu 10 ºC, Kadar tindak balas enzim paling optimum padasuhu 37ºC. Enzim ternyata hasil pada suhu tinggi dari 50 ºC.
7.                  Vitamin
Vitamin adalah golongan senyawa organic sebagai pelengkap makanan yang sangat diperlukan oleh tubuh. Vitamin memiliki peran sangat penting bagi pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan, dan fungsi – fungsi tubuh lainnya agar metabolism berjalan normal.

E.            Senyawa kimia dalam jasad kehidupan
1.            Unsur-unsur penyusun tubuh
Unsur-unsur utama penyusun tubuh adalah karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O) dan nitrogen (N). Selain itu masih terdapat beberapa unsur lain yaitu: kalsium (Ca), fosfor (P), kalium (K), sulfur (S), natrium (Na), klor (Cl), magnesium (Mg), besi (Fe), mangan (Mn) dan iodium (I). Rincian dari unsur-unsur tersebut tercantum pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Perkiraan Komposisi Dasar Tubuh Manusia (Berdasarkan Berat Kering)
No
Unsur
Persentase
No
Unsur
Persentase
1
2
3
4
5
6
7
Karbon
Oksigen
Hidrogen
Nitrogen
Kalsium
Fosfor
Kalium
50
20
10
  8,5
  4
  2,5
  1
8
9
10
11
12
13
14
Sulfur
Natrium
Klor
Magnesium
Besi
Mangan
Iodium
0,8
0,4
0,4
0,1
0,01
0,001
0,00005

2.            Biomolekul-biomolekul kompleks utama penyusun tubuh
Unsur-unsur penyusun tubuh sebagaimana disebutkan di atas banyak yang membentuk molekul-molekul besar yang kompleks di dalam tubuh. Di antara biomolekul-biomolekul kompleks tersebut yang merupakan biomolekul kompleks utama adalah DNA, RNA, protein, polisakarida dan lipid. Biomolekul kompleks tersusun atas molekul-molekul sederhana, seperti terinci pada Tabel 1.2.



Tabel 1.2 Biomolekul-Biomolekul Utama di dalam Tubuh Manusia
No
Biomolekul
Molekul Pembangun
Fungsi Utama
1
2
3


4

5
DNA
RNA
Protein


Polisakarida berupa glikogen
Lipid
Deoksiribonukleotida
Ribonukleotida
Asam amino


Glukosa
Asam lemak
Materi genetic
Sintesis protein
Sangat banyak, umumnya menjadi bagian dari sel yang melangsungkan kerja (enzim, unsur kontraktilitas dll.)
Simpanan energi jangka pendek
Sangat banyak, misalnya simpanan energi jangka panjang, komponen membran sel dll.

3.            Komponen utama penyusun tubuh
Anda telah memahami mengenai unsur-unsur serta molekul-molekul kompleks utama penyusun tubuh. Selanjutnya komponen-komponen utama penyusun tubuh terdiri atas air, protein, lemak, mineral serta karbohidrat. Rincian komponen tersebut tertera pada Tabel 1.3.
Tabel 1.3 Komposisi Kimiawi Normal (Pria dengan Berat Badan 65 kg)
No
Komponen
Berat (kg)
Persentase
1
2
3
4
5
Air
Protein
Lemak
Mineral
Karbohidrat
40
11
  9
  4
  1
61,6
17,0
13,8
  6,1
  1,5







BAB III
PENUTUP
A.                Kesimpulan
Tujuan mempelajari biokimia adalah untuk mempelajari hal kimia yang mendasari fenomena biologis. Dalam bahasannya, biokimia menyajikan proses bagaimana makhluk hidup itu melangsungkan kehidupannya dan bertahan hidup dengan proses kimia yang terjadi dalam tubuh. Makhluk hidup itu bernafas, bergerak, bereproduksi, makan dan minum dan juga dapat melakukan berbagai aktivitas lainnya. Bagaimana makhluk hidup dapat melakukan proses itu sedangkan benda mati tidak? Makhluk hidup tersusun atas substansi hidup yang disebut protoplasma sedangkan benda mati tidak. Proses yang paling membedakan organisme dengan benda matia dalah kemampuan reproduksi. Untuk semua makhluk hidup, sel merupakan pusat kegiatan dan sel merupakan kesatuan dasar untukb ereproduksi.
Biokimia mendeskripsikan stuktur, organisasi, dan fungsi dalam molekul makhluk hidup. Adapun prinsip ilmu biokimia adalah mempelajari stuktur kimia dari komponen mahluk hidup dan hubungan antara struktur kimia dengan fungsi biologis, mempelajari metabolism yaitu keseluruhan reaksi kimia dalam mahluk hidup, mempelajari proses kimia dan substansi yang menyimpan dan mengirimkan informasi biologis, serta molekul genetis (sifatketurunan).
 


DAFTAR PUSTAKA



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar